Friday, August 13, 2010

September Journal



Sekali lagi , tak ada aksi reaksi
Melihat bahwa mata ini tak berilusi, sungguh menguliti
Menelaah tanda keberadaannya sama dengan aku, bisa membuatku mati puas dengan rela
Meraba rasa tombol-tombol yang menjerit minta dihimpit
Sakit rindu tak lagi asyik..
Aku bahkan sudah tak tahu bagaimana mengekspolitasi otak ini, membiarkannya mengenang setiap mili detik waktu kulitnya menyentuh kulitku
tak waras , melihat namanya membujuk seru di layar mungil itu
membiarkan tiap rupiahnya terbuang tak tentu
Eksistensi kami tak berguna, jauh sebelum ini tak begitu
Tak tentu waktu aku suka dia yang diam, menenggelamkan aku dalam keirasionalan
lalu aku..menikmati rasanya kehilangan dan merindu itu
Bilang aku abnormal, buatku cuma kekompleksitasan, kita yang berfikir dan bernyawa
Sekarang..sakit rindu tak lagi asyik
sekali lagi..layar itu masih terbuka dan mempersuasi
Demi Tuhan, itu meracuni


Sept, 2007